Keseimbangan alamiah antara tumbuhan, hewan dan lingkungannya sering terganggu oleh ulah manusia. Polusi (pengotoran udara), pengrusakan habitat2 dan metoda pertanian yang intensif semua ini menggangu keseimbangan yang delikit antara mahlkuk hidup dan lingkungannya.
Pengrusakan hutan hujan tropik (rainforest) menyebabkan problema ekologi yang gawat, seperti kepunahan ribuan jenis margasatwa.
Para ilmuwan percaya bahwa karbon dioksida dari pembakaran hutan hujan tropik menggangu siklus karbon dan menambah pengaruh rumah kaca. Bila suatu jenis hewan menjadi langka karena polusi atau karena perburuan atau pemancingan, maka keseimbangan dalam rantai makanan akan terganggu. Jenis yang lain dalam rantai itu akan punah atau sebaliknya yaitu mungkin bertambah jumlahnya disebabkan hewan pemakannya tidak ada lagi.
Keterangan gambar: Puffin adalah burung-laut kecil yang hidup berkelompok di pesiisir yang berbatu-batu. Makanannya ialah sandeel, yaitu ikan-ikan laut yang kecil-kecil. Sekitar tahun 1980-han di Laut Utara banyak anak-anak burung puffin ini mati kelaparan, karena ikan-ikan sandeel yang menjadi makanan utamanya ini menghadapi kepunahan, karena ditangkapi manusia secara besar-besaran.
Keseimbanga di dalam alam secara teratur akan berubah-ubah disebabkan perubahan alamiah, seperti aliran udara. Akan tetapi sekarang ulah manusialah menjadi ancaman yang mengkhawatirkan terhadap kelestarian margasatwa.
(Disadur dari: THE USBORNE ILLUSTRATED ENCYCLOPEDIA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar