blog-indonesia.com

Kamis, 24 September 2009

Giraf

Jerapah

Jerapah adalah binatang yang paling tinggi di dunia, yaitu sampai ke kepalanya itu sekitar 5 meter. Makanannya adalah dedaunan, tunas pohon dan semak-semak. Dengan lehernya yang panjang itu ia dapat mencapai daun-daun yng ada di puncak pohon yang tak mungkin dapat dicapai oleh binatang-binatang pemakan daun yang lain. Dedaunan itu ia cabik-cabik dengan lidahnya yang panjangnya kira-kira 45 cm. Bibirnya tebal dan berbulu . Mereka itu berkelompok-kelompok kecil dan berkeliaran hampir sepanjang hari dari pohon ke pohon. Bagaimana kalau mereka ingin minum? Mereka itu terpaksa merenggangkan kaki depannya sedemikian rupa sampai mulutnya itu dapat mencapai permukaan air.

Jerapah itu dapat lari cepat sekali dan sambil lari mereka itu mengatupkan lubang hidungnya untuk menjaga agar debu tidak bisa masuk. Dengan matanya yang menonjol mereka dapat melihat dengan baik kedepan dan kesamping, dan pendengaran dan penciumannya sangat tajam

Bagaimana anak jerapahf dilahirkan.

Kita tahu bahwa hampir semua binatang berkaki empat melahirkan anaknya itu sambil berdiri. Walaupun demikian saat anak-anaknya dilahirkan tidaklah dijatuhkan melainkan seolah-olah diletakkan diatas tanah. Hal ini bisa terjadi karena sebelum seluruh badan bayinya itu dilepaskan dari rahimnya, kepala bayi itu sudah terlebih dahulu menyentuh tanah, kemudian secara perlahan-lahan seluruh badannya itu seolah-oleh diletakkan di atas tanah. Akan tetapi hal ini tidak mungkin terjadi pada kelahiran bayi jerapah yang panjangnya kira-kira 1,5 meter karena tempat keluarnya bayi itu ada kira-kira setinggi 2 (dua) meter dari tanah. Kuatkah kepala yang masih lunak itu membentur tanah bila seluruh badannya itu di-"jatuh-bebaskan" dari ketinggian dua meter itu?

Akan tetapi Tuhan Maha Kuasa dan Maha Bijaksana. Waktu seluruh badan bayi itu dilepaskan dari rahim ibunya, ia jatuh menyamping sehingga yang pertama membentur tanah itu bukalah kepalanya, melainkan bagian samping badannya. Kemudian ia dijilati induknya untuk membersihkan kotoran-kotoran dan mengeringkan badannya. Si anak yang baru lahir itu baru mencoba untuk berdiri setelah kurang lebih 6 atau 7 jam. Dengan kakinya yang panjang itu ia berusaha mempertahankan keseimbangannya dan dengan sempoyongan mencari-cari puting susu induknya. Begitulah kelahiran bayi jerapah yang di-"jatuh-bebaskan" dari ketinggian kira-kira 2 meter itu. Kelahiran aggota baru ini "dihadiri" oleh kelompoknya , seolah-olah untuk menyambut kehadiran anggauta baru dan untuk memberi perlindungan kepadanya dan kepada yang telah melahirkannya dari gangguan-gangguan luar.

( Disadur dari: 1. HeinSielmann: Baby's van de wildernis 2. THE Usborne Illustrated Encyclopedia. )



Nama baru untuk Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!

Selasa, 01 September 2009

Salah Kaprah

Salah Kaprah

Minal 'aidin wal faizin

Mohon maaf lahir-batin

Menjelang Lebaran orang orang sudah ramai berkiriman surat dengan tulisan "Minal 'aidin wal faizin" disambung dengan "Mohon maaf lahir batin". Demikian pula pada hari Lebaran dan beberapa hari sesudahnya orang-orang saling menyapa dengan ucapan itu sambil bersalaman. Sedemikian kentalnya kedua ucapan itu sehingga orang beranggapan bahwa arti "minal aidin wal faiizin" itu sama dengan "mohon maaf lahir batin". Ini sama sekali tidak benar.

Arti minal 'aidin wal faizin:

Minal 'aidin = termasuk orang yang merayakan Hari Raya

Wal faizin = dan orang-orang yang berhasil (menang)

Jadi "Minal 'aidin wal Faiizin" berarti "termasuk orang-orang yang bisa merayakan Hari Raya (Id) dan orang-orang yang berhasil (menang)"

Jika hanya ini yang kita ucapkan rasanya tidak tepat, tidak berujung-pangkal. Ucapan ini seharusnya didahului oleh: "Ja'alanallahu wa iyyakum" yang artinya "semoga Allah menjadikan kami dan kalian", kemudian baru disambung dengan "minal 'aidin wal faizin". Maka ucapan seluruhnya menjadi:

"Ja'alanallahu wa iyyakum minal 'aidin wal faizin".

"Semoga Allah menjadikan kami dan kalian termasuk orang-orang yang bisa merayakan Hari Raya (Id) dan orang-orang yang berhasil (menang)"

Ucapan yang lebih baik pada teman kita saat berlebaran pada hari Raya (Id) itu ialah: "Takobbalalloohu minnaa wa mingkum, syiyaa manaa wa syiyaa makum" yang artinya: "Semoga Allah menerima dari kami dan dari kalian syaum kami dan syaum kalian" dan boleh disambung dengan : "Mohn maaf lahir bathin", karena kalau ini tidak diucapkan rasanya kurang sreg, terasa dosa kita saabreg tidak cair.

Arti 'Idul Fitri sen diri adalah: Id artinya "hari raya atau merayakan", dan Fitri artinya "berbuka puasa". Jadi idul fitri adalah "Hari raya berbuka puasa"

Maaf memaafkan.

Saling maaf-memaafkan sebaiknya dilakukan menjelang puasa, yaitu membersihkan diri menghadapi bulan puasa. Di kampung-kampung membersihkan diri sebelum masuk bulan puasa dilakukan kaum wanita secara salah kaprah.. Mereka secara perorangan atau rame-rame mandi dan "diangir atau kuramass". Mereka itu jadinya membersihkan badan, padahal yang seharusnya itu membersihkan diri dari dosa-dosa terhadap sesama teman sebelum melaksanakan ibadah-ibadah di bulan Ramadhan

Di Arab mah setelah lebaran teh "lempeng' teu aya naon-naon, terus melakukan kegiatan sehari-hari seperti bisa. Tida ada pulang kampung atau mudik seperti di Indonesia dan tidak ada kumpul-kumpul keluarga-besar atau keluarga kantoran yang disertai oleh makan-makan sekenyang-kenyangnya, seolah-olah menebus kekurangan makan selama bulan puasa. Dasar Indonesia kaya akan budaya.

(Acuan: "BUKU TUNTUNAN SHAUM DAN ZAKAT" diterbitkan oleh Muhammadiyah cabang Bandung)



Mencari semua teman di Yahoo! Messenger?
Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang!