blog-indonesia.com

Sabtu, 06 Desember 2008

Alarm Pintu Rumah


Alarm Pintu Rumah


Alarm ini saya buat terpicu oleh kejadian yang menimpa tetangga saya yang rumahnya berdampingan dengan rumah saya. Peristiwa yang akan saya paparkan di bawah ini kejadiannya pada siang hari bolong kira-kira antara jam 10 dan jam 11. Waktu itu saya keluar rumah ke teras depan dan saya melihat ada sebuah kendaraan sejenis Kijang diparkir didepan rumah tetangga saya itu dan dua orang yang bersandar pada sisi kendaraan itu sambil mengobrol disertai tertawa-tawa. Saya mengira sedang ada tamu ke rumah tetangga saya itu dan yang sedang mengobrol itu sewaktu-waktu melihat ke arah rumah tetangga saya itu dan memberi kesan seakan-akan mereka itu sedang menunggu temannya yang ada di dalam rumah.. Demikian pula orang-orang di pos ronda yang letaknya lira-kira 100 meter dari tempat saya, melihat mereka, dan perkiraan merekapun sama seperti saya. Kemudian saya masuk ke dalam rumah.

Beberapa saat kemudian saya mendengar deru mobil itu meninggalkan tempatnya dan suasana kembali hening. Akan tetapi kira-kira 20 menit kemudian saya mendengar suara ribut di rumah sebelah itu. Saya pergi ke sana dan ternyata rumah tersebut telah kemasukan maling yang mendobrak pintu depan rumah. Waktu itu rumah dalam keadaan kosong, ditinggalkan semua penghuninya untuk kira-kira setengah jam. Waktu mereka kembali pulang, mereka mendapatkan pintu rumahnya terbuka rusak.


Pencuri itu termasuk yang lihay karena waktu mendobrak pintu sama sekali tidak terdengar suaranya. Saya pikir adaikata pada waktu pintu terbuka karena didobrak pintu itu “bisa berteriak” kejadian itu bisa dihindari. Maka terpikirlah untuk merancang alarm yang dapat berbunyi bila pintu ada yang membuka tidak seizin penghuni rumah.


Unuk membuat alarm itu saya memfaatkan relay klakson mobil yang sudah tidak terpakai tapi kumparannya masih berfungsi. Sebagaimana umumnya relay itu mempunyai 3 terminal. Dua terminal dihubungkan oleh suatu kumparan maknit. Bila kuparan ini dialiri arus listrik maka terminal yang ke-3 akan tersambung dengan ke dua terminal itu. Yang satu terhubung langsung (2-K-L–3) sedang yang kedua tersambung melalui kumparan (3-L-K-1). Skema rangkaian alarm terlihat pada gambar di bawah ini (gambar 1)


Rangkaian ini mempunyai dua sakelar yaitu S1 dan S2. S1 adalah sakelar biasa, dan fungsinya menjalankan baterai. S2 sakelar yang dipasang pada pintu dan fungsinya mengaktipkan alarm. Ia akan tertutup (ON) bila pintu itu dibuka dan menjadi terbuka (Off) bila pintu ditutup.

Walaupun S1 tertutup bila S2 masih terbuka (Pintu rumah dalam keadaan tertutup) klakson tidak akan berbunyi, karena tidak ada aliran listrik yang melalui klakson. Kalau pintu rumah dibuka, berarti S2 tertutup (ON), maka rangkaian Baterai-Klakson-S2- Bat.erai menjadi tertutup sehingga sirena berbunyi. Selain dari itu kumparanpun akan dilalui arus listrik sehingga menjadi maknit dan K dan L bersambungan. Ia akan tertep tersambung hingga bila S2 dibuka (Off) atau pintu ditutup kembali sirena akan tetap berbunyi. Ia baru akan berhenti bila S1 dibuka (Off)
S1 adalah sakelar biasa dengan tombol ON dan OFF. Akan tetapi untuk S2 agak lain, karena harus “OFF” bila pintu ditutup dan “ON” bila pintu dibuka. Bila tidak bisa menemukan sakelar yang demikian kita harus merancangnya sendiri. Saya sendiri merancangnya sebagai berikut (lihat Gambar 2)

S2 itu terdiri dari 2 bagian, A dan B. Bagian A itu terdiri dari dua lempeng logam, misalnya batang tembaga yang pipih, atau dapat pula dari seng atau apa saja yang pokoknya terbuat dari bahan yang pipih, agak lenting dan dapat mengalirkan arus listrik (penghantar listrik atau konduktor). Salah satu ujung dari masing-masing lempeng itu ditekuk sedikit, sedang ujung yang satunya lagi ditekuk hingga membentuk siku-siku yang sedikit lebih besar dari 90 derajat. Ujung dari kedua lempeng itu dilekatkan ke kusen pintu (di lem atau disekrup) dan saling berhadapan hingga bagian ujungnya yang lengkung itu saling bersentuhan dengan agak kuat. Bagian ini membuat S2 dalam keadaan “ON”.


Bagian B terdiri dari hanya 1 lempeng yang terbuat dari bahan yang tidak dapat mengalirkan arus listrik, seperti bahan plastik dan lain sebagainya. Bagian ini dilekatkan pada daun pintu di tempat yang tepat behadapan dengan bagian A sedemikian rupa sehingga bila pintu ditutupkan, bagian B ini akan masuk diantara kedua “bibir” bagian A itu. Ia merupakan penyekat diantara bibir-bibir A yang menyebabkan S2 menjadi “OFF”. Kaki A yang satu dihubungkan dengan terminal nomor 2 dari relay dan kaki yang satunya lagi dengan terminal nomor 3..
Alarm ini dihidupkan oleh arus
listrik searah., yang dihasilkan dari sebuah accu mobil. Untuk keperluan ini kita tidak perlu menggunakan accu yang baru tapi dapat juga accu bekas yang telah di-charge..Sirene-nya sendiri dapat kita gunakan klakson mobil yang bekas tentunya dan bukan yang baru .Kalau di Bandung Anda pergi ke Banceuy dan di sana Anda akan menjumpai orang-orang yang menjual macam-macam peralatan mobil yang bekas, tapi dalam keadaan berfungsi hasil reparasi. (Orang-orang kita ini sebenarnya adalah orang-orang yang pintar mengutak-utik barang yang tadinya sudah tidak berfungsi menjadi berfungsi kembali (Hebat kan?)