Salah Kaprah Minal 'aidin wal faizin Mohon maaf lahir-batin Menjelang Lebaran orang orang sudah ramai berkiriman surat dengan tulisan "Minal 'aidin wal faizin" disambung dengan "Mohon maaf lahir batin". Demikian pula pada hari Lebaran dan beberapa hari sesudahnya orang-orang saling menyapa dengan ucapan itu sambil bersalaman. Sedemikian kentalnya kedua ucapan itu sehingga orang beranggapan bahwa arti "minal aidin wal faiizin" itu sama dengan "mohon maaf lahir batin". Ini sama sekali tidak benar. Arti minal 'aidin wal faizin: Minal 'aidin = termasuk orang yang merayakan Hari Raya Wal faizin = dan orang-orang yang berhasil (menang) Jadi "Minal 'aidin wal Faiizin" berarti "termasuk orang-orang yang bisa merayakan Hari Raya (Id) dan orang-orang yang berhasil (menang)" Jika hanya ini yang kita ucapkan rasanya tidak tepat, tidak berujung-pangkal. Ucapan ini seharusnya didahului oleh: "Ja'alanallahu wa iyyakum" yang artinya "semoga Allah menjadikan kami dan kalian", kemudian baru disambung dengan "minal 'aidin wal faizin". Maka ucapan seluruhnya menjadi: "Ja'alanallahu wa iyyakum minal 'aidin wal faizin". "Semoga Allah menjadikan kami dan kalian termasuk orang-orang yang bisa merayakan Hari Raya (Id) dan orang-orang yang berhasil (menang)" Ucapan yang lebih baik pada teman kita saat berlebaran pada hari Raya (Id) itu ialah: "Takobbalalloohu minnaa wa mingkum, syiyaa manaa wa syiyaa makum" yang artinya: "Semoga Allah menerima dari kami dan dari kalian syaum kami dan syaum kalian" dan boleh disambung dengan : "Mohn maaf lahir bathin", karena kalau ini tidak diucapkan rasanya kurang sreg, terasa dosa kita saabreg tidak cair. Arti 'Idul Fitri sen diri adalah: Id artinya "hari raya atau merayakan", dan Fitri artinya "berbuka puasa". Jadi idul fitri adalah "Hari raya berbuka puasa" Maaf memaafkan. Saling maaf-memaafkan sebaiknya dilakukan menjelang puasa, yaitu membersihkan diri menghadapi bulan puasa. Di kampung-kampung membersihkan diri sebelum masuk bulan puasa dilakukan kaum wanita secara salah kaprah.. Mereka secara perorangan atau rame-rame mandi dan "diangir atau kuramass". Mereka itu jadinya membersihkan badan, padahal yang seharusnya itu membersihkan diri dari dosa-dosa terhadap sesama teman sebelum melaksanakan ibadah-ibadah di bulan Ramadhan Di Arab mah setelah lebaran teh "lempeng' teu aya naon-naon, terus melakukan kegiatan sehari-hari seperti bisa. Tida ada pulang kampung atau mudik seperti di Indonesia dan tidak ada kumpul-kumpul keluarga-besar atau keluarga kantoran yang disertai oleh makan-makan sekenyang-kenyangnya, seolah-olah menebus kekurangan makan selama bulan puasa. Dasar Indonesia kaya akan budaya. (Acuan: "BUKU TUNTUNAN SHAUM DAN ZAKAT" diterbitkan oleh Muhammadiyah cabang Bandung) |
Mencari semua teman di Yahoo! Messenger?
Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang!